Medco Kembangkan Portofolio Energi Terintegrasi, Fokus pada Gas dan Energi Bersih
PT Medco Energi Internasional Tbk terus mengukuhkan perannya sebagai perusahaan energi terintegrasi nasional dengan kiprah yang semakin kuat di panggung global. Mengawali bisnis sebagai penyedia jasa pengeboran pada 1980, Medco kini mengelola operasi energi di tujuh negara dengan portofolio meliputi minyak dan gas, pembangkit listrik, serta pertambangan tembaga dan emas.
Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro, memaparkan bahwa transformasi besar perusahaan terjadi saat Medco mengakuisisi Tesoro, perusahaan migas asal Amerika Serikat, pada awal 1990-an. Akuisisi ini menjadi pijakan awal Medco dalam mengelola lapangan minyak secara langsung dan memperluas ekspansi internasional.
“Dulu kami hanya drilling contractor. Setelah akuisisi Tesoro, Medco menjadi operator lapangan minyak dan gas. Saat ini, kami memproduksi sekitar 180.000 BOE per hari,” ujar Hilmi dalam sesi diskusi The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Selasa (20/5/2025).
Baca Juga: Suksesnya Hilmi Panigoro Memimpin Medco Group, dari Geolog Muda ke Raja Energi Indonesia
Hilmi menekankan bahwa gas alam akan tetap menjadi fokus utama Medco dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. “Gas adalah energi transisi paling rasional. Tidak seperti energi terbarukan yang fluktuatif dan bergantung pada cuaca, gas bisa digunakan sebagai beban dasar (base load) dan tetap ramah lingkungan,” ujarnya.
Namun demikian, Medco tak hanya bergantung pada minyak dan gas. Diversifikasi usaha dilakukan secara serius dengan masuk ke pembangkit listrik melalui Medco Power, yang kini sangat fokus pada energi baru terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya (solar PV) dan panas bumi (geothermal). Selain itu, investasi strategis Medco di Amman Mineral mencerminkan visi jangka panjang menghadapi tren elektrifikasi global.
“Kami melihat permintaan terhadap tembaga akan terus meningkat karena digunakan dalam kabel, kendaraan listrik, dan proyek elektrifikasi lainnya. Tembaga adalah konduktor terbaik. Jadi investasi kami di tambang tembaga dan emas melalui Amman Mineral sangat strategis,” kata Hilmi.
Lebih jauh, ia menyoroti tantangan yang dihadapi industri migas nasional, terutama akibat terbatasnya investasi dan rendahnya penemuan cadangan besar dalam dua dekade terakhir. Namun Hilmi menegaskan bahwa Medco tetap optimistis. “Kami mengembangkan lapangan-lapangan yang sebelumnya dianggap tidak ekonomis. Contohnya Forel dan Terubuk, sekarang bisa menghasilkan 20.000 barel minyak dan 60 MMSCF gas per hari,” ujarnya.
Hilmi juga menyoroti peran perusahaan independen seperti Medco dalam menjaga ketahanan energi nasional. Menurutnya, perusahaan swasta nasional memiliki fleksibilitas dan kecepatan dalam mengambil keputusan, yang menjadi keunggulan di tengah dinamika global dan keterbatasan perbankan internasional dalam mendanai proyek energi fosil.
“Energi tidak bisa digeneralisasi. Solusi di Jerman belum tentu cocok untuk Indonesia. Kita butuh strategi energi yang sesuai konteks negara sendiri. Gas akan jadi tulang punggung transisi energi kita dalam waktu dekat,” tandas Hilmi.
Sementara itu, Direktur & Chief Administrative Officer Medco Energi, Amri Siahaan, menambahkan bahwa saat ini Medco mengelola tiga lini bisnis utama: minyak dan gas, pembangkit listrik, dan pertambangan melalui investasi di Amman Mineral. “Kami sangat fokus pada renewable power, seperti solar PV dan geothermal,” ujar Amri.
Medco kini beroperasi di tujuh negara termasuk Indonesia, Thailand, Singapura, dan Oman. Di Oman, perusahaan baru saja mengambil participating interest di Blok 60 dan Blok 48 serta mengelola lapangan Karing di bawah service contract bersama PDO.
Amman Mineral yang dikendalikan Medco telah menyelesaikan pembangunan smelter dan mulai beroperasi dengan hasil produksi tahun lalu mencapai 400.000 pound tembaga dan 803.000 ons emas. Proyek kini memasuki fase ke-8, dengan target menyelesaikan fasilitas precious metal refinerypada 2025.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Dua Lapangan Migas Medco di Natuna, Kapasitas Minyak Capai 20.000 Barel
Di bidang keberlanjutan, Medco menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% dari baseline 2019. “Target interim 2025 sudah kami capai sejak awal 2024. Bahkan untuk metana (CH4), kami sudah mengurangi emisi hingga 46%,” jelas Amri.
Inisiatif lainnya termasuk pemasangan solar PV di fasilitas-fasilitas Medco, penggunaan platform tanpa awak (unmanned) berbasis teknologi ZEPOD, serta desain platform efisien yang mengurangi penggunaan logam hingga 4.500 ton. “Semua ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjalankan strategi keberlanjutan secara nyata,” ujarnya.
Dengan pendekatan strategis, efisiensi operasional, serta komitmen kuat terhadap keberlanjutan, Medco Energi kian menunjukkan dirinya sebagai pemain penting dalam lanskap energi global—mengusung semangat nasionalisme energi sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dunia.
-
Kabar Baik, Harga Baterai Kendaraan Listrik Turun Tajam, Mobi Listrik Jadi Murah Dong?KPK dan LPSK Teken MoU Perlindungan Saksi dalam Perkara KorupsiAC Pesawat Rusak, Penumpang 2 Jam Tersiksa seperti di SaunaTragis, Wanita Tewas Akibat Terjebak di Konveyor Bagasi BandaraCek Kalender Agustus 2023, Lengkap dengan Tanggal MerahMeski Survei Kecil, Kaesang dan PSI Tetap Usung AndraPenerbangan JakartaPelayanan Nepal van Java dan Pendakian Gunung Sumbing Libur 5 HariAlasan Kementerian Pertahanan Beli 12 Pesawat Tempur Mirage 20004 Ikan yang Mengandung Magnesium, Mineral dengan Segudang Manfaat
下一篇:Enam Insentif Ekonomi Segera Digulirkan, OJK Dorong Perluasan Pembiayaan UMKM
- ·艺术留学工业设计哪个国家好?
- ·210 Instansi Terdampak Serangan Siber Akibat Pusat Data Nasional Diretas
- ·KPK dan LPSK Teken MoU Perlindungan Saksi dalam Perkara Korupsi
- ·KPK dan LPSK Teken MoU Perlindungan Saksi dalam Perkara Korupsi
- ·AG dan Amanda Beri Kesaksian di Sidang Mario Dandy Atas Penganiayaan Berat David Ozora Hari Ini
- ·Kubu Ganjar
- ·Data Ekonomi Jadi Sorotan, Yen Jepang Ditekan Dolar AS
- ·2025qs芬兰大学世界排名top5的学校,你最青睐谁?
- ·Iran Masih Tunggu Itikad Baik Trump, Jalan Negosiasi Soal Nuklir Tak Cerah
- ·Sandi Berharap Jabatan Menparekraf Dipegang Perempuan Lagi
- ·KPK dan LPSK Teken MoU Perlindungan Saksi dalam Perkara Korupsi
- ·Bawaslu Ingatkan Pengawas Pemilu di Pidie Jaya untuk Waspadai Politik Uang dan Suap
- ·Fatal, Pesawat Maskapai Pakistan Mendarat di Landasan Pacu yang Salah
- ·KPK dan LPSK Teken MoU Perlindungan Saksi dalam Perkara Korupsi
- ·4 Ikan yang Mengandung Magnesium, Mineral dengan Segudang Manfaat
- ·PKB: Ada 216 Bakal Calon Kepala Daerah Tahap Pertama Pilkada 2024
- ·Sepakat! Bersama MBI, BP2MI Lawan Mafia Pekerja Migran Ilegal
- ·Aurora Borealis dan Hujan Meteor Hiasi Langit China, Turis Terpukau
- ·5 Cara Membakar Lemak Perut dengan Cepat, Bikin Langsing dan Sehat
- ·Bahlil Diduga Minta Fee Rp25 Miliar, Pakar Hukum: KPK Jangan Tunggu Laporan
- ·Ratna Nilai Saksi Ahli di Persidangannya 'Ngawur'
- ·Menelusuri Masa Depan Mata Uang Kripto di Asia Tenggara bersama Octa
- ·Bahas Cinta Lama, Gerindra Berharap PKB Gabung dalam Pemerintahan Prabowo
- ·Bocah Ditolak Bikin Paspor karena Pakai Nama Karakter Game of Thrones
- ·FOTO: Menelusuri Sihanoukville, Surga Judi di Kamboja
- ·Mendigi Meutya Hafid: Jaga Kedaulatan Digital Seperti Jaga Darat, Laut, dan Udara
- ·3 Mahasiswa UB Lolos Program AEF 2025 di Malaysia
- ·Berapa Lama Nasi Bisa Disimpan di Kulkas dan Freezer?
- ·Bahas Cinta Lama, Gerindra Berharap PKB Gabung dalam Pemerintahan Prabowo
- ·Bahas Cinta Lama, Gerindra Berharap PKB Gabung dalam Pemerintahan Prabowo
- ·Dear Anies Baswedan: Bioskop Batal Buka, Nasib Pegawainya Gimana?
- ·Viral di Media Sosial, Apa Arti Marriage is Scary?
- ·Kapolri: Diperiksa KPK (Ahok) Tak Bisa Jadi Tersangka
- ·Hanya Berpatokan pada Argumen Seorang Dosen, JPU Dinilai Lemah, TPH Minta Eksepsi Robby Diterima
- ·Mykonos Hadir di Transmart Kota Kasablanka, Surga bagi Pencinta Parfum
- ·8 Pegawai Main Judi Online Sebanyak 71 Transaksi, KPK Rilis Surat Edaran Resmi