Sepak Bola, Karnaval, dan Favela, Brasil Lebih dari Itu
Sudah delapan bulan sejak aku meninggalkan tanah air dan menjejakkan kaki di Brasil. Sebagai seorang perantau, aku terus belajar, memahami, dan, tidak jarang, terkejut dengan perbedaan budaya yang kulihat di sini.
Brasil, dengan segala keanekaragaman dan keunikannya, menyambutku dengan tangan terbuka, membawa rasa takjub, sekaligus mengajarkan kehati-hatian baru bagi diriku yang sering ceroboh.
Salah satu hal yang paling membuatku kagum adalah bagaimana keberadaan minoritas Muslim diterima dengan sangat baik. Di São Paulo, kota yang menjadi tempat tinggalku sekarang, ada lebih dari 10 masjid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Namun, di luar dugaan kami, tidak ada satu pun pandangan menghakimi atau sikap intimidatif yang kuterima. Orang-orang Brasil justru sepertinya tidak terlalu memperhatikan hal tersebut, mungkin karena mereka begitu terbiasa dengan keragaman di sekitar mereka.
Brasil adalah negeri dengan beragam warna kulit, bentuk wajah, dan budaya. Dari yang berkulit gelap hingga terang, hidung pesek hingga mancung, rambut lurus hingga gimbal - semuanya membaur menjadi satu tanpa ada kesan bahwa satu golongan lebih 'asing' daripada yang lain.
Hal lain yang cukup kontras dengan kehidupanku di Indonesia adalah tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi. Memang benar, Brasil sering kali digambarkan sebagai negara dengan tingkat kriminalitas yang tinggi, dan ini bukan hanya stereotip belaka.
![]() |
Di sini, aku harus selalu waspada, memastikan tidak terlalu berpakaian mencolok di tempat umum, terutama dengan barang-barang berharga. Jika di Indonesia aku bisa dengan santai berjalan di jalanan sambil memainkan ponsel, di sini aku lebih berhati-hati. Rasanya, aku telah belajar untuk lebih mawas diri dan menghargai rasa aman sebagai sesuatu yang sangat berharga.
Namun, Brasil bukan hanya tentang kehati-hatian atau kewaspadaan. Setiap akhir pekan adalah saat yang kutunggu-tunggu. Biasanya, aku berkumpul dengan keluarga mertua, yang merupakan keturunan Jepang, atau mengikuti acara drag race - hobi yang tak pernah kusangka akan kutekuni di sini.
Beberapa bulan yang lalu, aku bahkan ikut dalam balapan dan berhasil meraih juara kedua dalam kategori 8.00 seconds. Rasanya, pengalaman ini tidak mungkin kudapatkan jika aku tetap berada di Indonesia. Brasil mengajarkanku untuk berani mencoba hal-hal baru, mengeksplorasi bagian dari diriku yang mungkin tak pernah kusadari sebelumnya.
Selain itu, kehidupanku di sini juga memberiku kesempatan untuk mengenal sisi lain dari Brasil yang lebih tradisional. Ketika berbicara tentang Brasil, banyak orang mungkin langsung memikirkan patung Yesus yang ikonik di Rio de Janeiro atau hingar-bingarnya pesta karnaval.
Namun, kehidupan di sini lebih dari itu. Ada favelas, kawasan permukiman padat penduduk yang menjadi cerminan ketimpangan sosial dan ekonomi di Brasil. Ada juga gairah sepak bola yang membara, yang tampak seperti agama kedua bagi penduduk Brasil. Hampir setiap klub sepak bola memiliki basis penggemar yang sangat loyal, dan semangat mereka terasa seperti api yang tak pernah padam.
Brasil, pada akhirnya, bukan hanya negara persinggahanku untuk sementara waktu, tapi juga guru yang mengajarkanku banyak hal tentang keberagaman, adaptasi, dan bagaimana menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil. Meski ada banyak perbedaan yang harus kuhadapi, aku merasa bahwa pengalaman hidup di sini begitu berharga, mengajarkan banyak hal yang mungkin tidak akan kutemukan di tempat lain.
![]() |
Delapan bulan yang lalu, aku tidak pernah membayangkan akan merasa seakrab ini dengan negara yang begitu jauh dan berbeda dari tempat asalku. Namun, begitulah Brasil; dengan segala kompleksitasnya, negara ini berhasil mengukir tempat di hatiku. Terus menerus, Brasil membuatku merasa takjub dan berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk memahami dan merasakan kehidupan dari sudut pandang yang baru.
-
Pengganti Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun Diungkapan Kuasa HukumWagub Rano Karno Tinjau Rusun di Jakarta: Jawaban untuk Masyarakat Berpenghasilan RendahWanita Paruh Baya Diduga Dibunuh di Tanjung Priok, Polisi Sudah Tangkap PelakunyaPersija Jakarta Geser Jam Latihan Selama Bulan RamadanCorona Makin Mengganas, Ini Pengakuan Terbaru Anies BaswedanWagub Rano Karno Tinjau Rusun di Jakarta: Jawaban untuk Masyarakat Berpenghasilan RendahJepang Bakal 'Istimewakan' Stasiun Pengisian Mobil Listrik TeslaRabu Siang, 36 RT di Jakarta Masih Terendam BanjirSepakat! Bersama MBI, BP2MI Lawan Mafia Pekerja Migran IlegalMacron Soroti Situasi di Gaza: Tak Tertahankan, Tak Pernah Kita Lihat Sebelumnya
下一篇:Tangkal Tekanan Global, Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Rp24,44 T
- ·Penangkapan Si Kembar Hampir Gagal, Ada yang Bocorkan
- ·Rahasia Otak Tetap Muda, Anti Pikun di Usia Senja
- ·Dishub DKI Minta Warga Balik ke Jakarta Jangan Turun Sembarangan dari Bus, Nanti Susah Sendiri
- ·20 RT di Jakarta Timur Terendam Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung
- ·Pemerintah Pastikan Penyaluran Bansos Triwulan II Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
- ·Mahfud MD Kritik Supratman, Tegaskan Denda Damai Hanya untuk Pidana Ekonomi Bukan Koruptor
- ·Tidak Semua Bisa, Kelompok Ini Tidak Boleh Transplantasi Rambut
- ·Kebakaran di Mall Season City Tadi Malam Diduga Akibat Arus Pendek Listrik
- ·Bawakan 3 Lagu di Puncak Bulan Bung Karno, Once Hibur Kader PDIP
- ·120 Ribu Lebih Warga Padati TMII Selama Lebaran, Pengunjung Sempat Tembus 25.000 Sehari
- ·Daftar 5 Kampus yang Sudah Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru 2025
- ·Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Indonesia Luncurkan White Paper
- ·Ketum PPP Belum Bisa Dihubungi Sejak Pagi, Benarkah Ditangkap KPK?
- ·Orang Jepang Tak Suka ke Luar Negeri, Cuma 17,5% Warga Punya Paspor
- ·390 Ribu Pengunjung Padati Ancol Selama Lebaran, Masih Ada Konser NDX AKA di Tanggal Ini
- ·Persija Jakarta Geser Jam Latihan Selama Bulan Ramadan
- ·Sensasi Menginap di Jet Pribadi Bekas Bandar Narkoba Pablo Escobar
- ·Panen Raya di 30 Lokasi di Jakarta Barat Hasilkan Ratusan Kilogram Ikan dan Sayuran
- ·Pramono Anung Sambut Baik Peluncuran Layanan QRIS TAP
- ·20 RT di Jakarta Timur Terendam Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung
- ·Industri Periklanan Ikut Khawatir pada PP 28/2024 yang Dianggap Tekan Industri Tembakau
- ·Kalender Januari 2025 Lengkap dengan Pasaran Jawa dan Tanggal Merah
- ·Zulhas Ungkap RI Akan Stop Impor Beras dan Gula Mulai 2025, Kualitas Pangan akan Ditingkatkan
- ·Mahasiswa UKI Ditemukan Tewas di Area Kampus, Polisi Lakukan Penyelidikan
- ·Tegas! Tamu Dilarang Masuk Kamar Hotel Jemaah Haji
- ·Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Indonesia Luncurkan White Paper
- ·Ini Alasan Polri Kembali Terapkan Tilang Manual di Sejumlah Wilayah
- ·Mahasiswa UKI Ditemukan Tewas di Area Kampus, Polisi Lakukan Penyelidikan
- ·Wagub Jakarta Rano Karno Minta Warga Waspadai DBD
- ·Macron Soroti Situasi di Gaza: Tak Tertahankan, Tak Pernah Kita Lihat Sebelumnya
- ·Masih Nikmati Liburan Idul Adha, Jokowi Sapa Masyarakat di Malioboro
- ·Kongres PII Ke
- ·Akibat Hujan dan Luapan Kali Angke, 2 RT di Jakbar Masih Terendam Banjir Hampir 1 Meter
- ·Ini 4 Cara Mencegah Ular Kobra Masuk ke Rumah
- ·Di Persidangan Ratna Sarumpaet, Ternyata Amien Rais....
- ·Palak Sopir Truk di Tanjung Priok, Dua Pria Diamankan Polisi