Wall Street Ditutup Menguat, Investor Cerna Putusan Pengadilan Soal Tarif AS
时间:2025-06-03 12:05:24 出处:知识阅读(143)
Bursa Amerika Serikat (AS)/Wall Street ditutup menguat pada Kamis (29/5). Investor dihadapkan dengan volatilitas menyusul putusan pengadilan banding yang mengaktifkan kembali sebagian besar tarif dagang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Jumat (30/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Amerika Serikat:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 0,28% ke 42.215,73
- S&P 500 (SPX): Naik 0,40% ke 5.912,17
- Nasdaq Composite (IXIC): Naik 0,39% ke 19.175,87
Putusan pengadilan banding muncul hanya sehari setelah pengadilan perdagangan memblokir tarif dari Trump. Hal ini membuat perdagangan cukup bergejolak.
“Trump sebagian besar sudah menggulung kembali tarif-tarif ini. Jadi putusan pengadilan hanyalah headline, bukan perubahan fundamental,” ujar Chief Executive Officer (CEO) 50 Park Investments, Adam Sarhan.
Saham Nvidia (NVDA) menjadi pusat perhatian setelah melaporkan hasil penjualan kuartalan yang kuat, didorong oleh lonjakan permintaan chip menjelang pembatasan ekspor baru ke China. Namun, perusahaan memperingatkan bahwa pembatasan tersebut diperkirakan memangkas penjualan kuartal berjalan hingga US$8 miliar.
Baca Juga: Harga Emas Naik, Didorong Data Ekonomi dan Ketidakpastian Tarif AS
Departemen Perdagangan Amerika Serikat baru-baru ini juga merilis revisi kedua untuk pendapatan domestik bruto kuartal pertama yang menunjukkan kontraksi 0,2%. Hal ini menandai perlambatan ekonomi awal tahun ini.
猜你喜欢
- 5 Mitos Makan Durian, Benarkah Manfaat Minum Air dari Kulit Durian?
- Mahfud MD Lapor Kasus Hoaks, Pelakunya dari....
- 7 Kota Terbaik di Indonesia untuk Rayakan Natal Meriah
- Maskapai Ini Catat Rekor Punya Destinasi Negara Terbanyak di Dunia
- 5 Ide Outfit Wanita untuk Merayakan Imlek 2025
- Cara Efektif Tim Dokter Mayapada Hospital Atasi Stroke Sumbatan
- Kota Bekasi Perpanjang PSBB sampai 4 Juni
- Rahasia Marsha Timothy Tetap Awet Muda di Usia 40
- CEO JPMorgan Jamie Dimon Sebut Pasar Obligasi Terancam Kondisi Utang Nasional AS